ketidakpastian ialah satu-satunya fakta masa depan. Oleh karena itu, ketidakpastian tersebut hanya dapat ditaklukan oleh kemerdekaan akal manusia itu sendiri, bukan dari janji-janji manis politisi.(Gy)

Jumat, 24 Oktober 2008

TENTANG “KIRI”

Seorang teman berkomentar menganai blog baru saya ini. Ya, seolah-olah apa yang saya tulis di blog ini memang berbahaya. Tapi menurut saya masih saya anggap biasa. Ini barangkali hanya masalah budaya. Ada teman lain yang mengatakan bahwa saya adalah seorang pendukung kapitalisme yang berbau kiri. Entah apa maksudnya, kelihatannya sangat menarik untuk saya komentari.

Istilah “kiri” menandakan suatu yang kritis---kalau tidak dianggap kronis. Kiri seolah mewakili anti kemapanan dan anti kemandegan. Apakah ini berarti paham 'kiri' selalu mengatakan "anti"? Saya kira tidak juga.

Istilah “kiri” dan “kanan” memang selalu membingungkan---khususnya bagi orang yang tidak mau membaca. Bagi kaum kiri, seolah-olah cuma milik kaum marxis, padahal dunia tidak sesempit itu.

Pandangan saya jelas liberal, anarkis. Kalau komentar teman saya itu benar berarti dalam ideologi saya bisa dianggap orang yang liberal anarkis tapi kiri? Wah paham apa pula itu. Ya itulah permaian kata-kata khas ilmu sosial, yang sering disebut pemetaan-pemetaan ideologi.

Terlepas masuk kotak apa saya dikategorikan orang, yang jelas ini adalah hasil dari sebuah proses. Proses yang panjang, panjanga, dan panjanga.

Teriring salam dan damai, saya mohon maaf jika tulisan di blog ini ada menyakit hati seseorang---termasuk Pak Presiden. Tapi yang jelas, saya memang sudah jengkel dengan perilaku politisi kita.


Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar