Dan tujuan akhir hampir semua pemimpin Amerika dan dunia adalah berupa visi lama Keynesian tentang sebuah mata uang kertas fiat standar, sebuah unit mata uang baru yang dikeluarkan oleh semacam Bank Cadangan Dunia.
Kemudian Prof Rothbard dengan pesimis mengatakan:
ketika kita menatap masa depan, prediksi terhadap dolar dan sistem moneter internasional sangat buram. Hingga dan kecuali jika kembali kepada baku emas klasik pada harga emas yang realistis, nasib sistem keuangan internasional akan terombang ambing antara nilai tukar tetap atau nilai tukar fluktuatif, yang masing-masing sama-sama menjajikan persoalan tanpa solusi, yang sama-sama berfungsi secara buruk, dan akhirnya mengalami disintegrasi. Bahan bakar disintegrasi ini adalah inflasi yang berkelanjutan, akibat pasokan dolar dan juga harga-harga di Amerika yang tidak memperlihatkan tanda-tanda penurunan. Prospek ke depan adalah inflasi yang kian meningkat dan semakin membumbung di dalam negeri, yang akan diikuti dengan runtuhnya sistem moneter dan ekonomi-perang di luar negeri.
Bukannya memberikan solusi, yang jelas proposal Aviliani dkk tersebut akan dapat memperparah kondisi yang telah lama diprediksikan sang Profesor.
Jadi, bagi masyarakat awam yang sering membaca media massa ataupun melihat televisi. Dan jika mendengar pernyataan-pernyataan Ekonom seperti Aviliani. Saran saya, anda harus hati-hati dan mencobalah untuk berfikir ulang mengenai semua apa yang diucapkan oleh tokoh-tokoh di media massa.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar